Tak dapat disangkal lagi bahwa di samping mengajarkan tentang Hukum Taurat, keesaan Tuhan, cinta kasih dan kezuhudan, Yesus juga mengajarkan kepada murid-muridnya tentang “akan datangnya Nabi sesudah Yesus” yang ajarannya lebih universal. Anehnya dari keempat penulis injil sinoptik, Matius, Markus, Lukas, hanya Yahya (Yohannes) yang mencatat nubuat tentang Nabi akhir zaman. Andaikata Matius, Markus, dan Lukas mencatat nubuat dalam kata-kata mereka sendiri tentunya akan lebih mudah bagi orang-orang yang mempelajari Injil untuk menangkap isyarat datangnya seorang Rasul Tuhan yang terakhir. Mengapa nubuat yang dikatakan oleh Yesus itu sampai lepas begitu saja dari pengamatan dan catatan Mautius, Markus, serta Lukas? Inilah suatu hal yang luar biasa dan mengherankan, nubuat akhir zaman itu seakan-akan tidak begitu penting di mata mereka bertiga. Rupanya mereka bertiga lebih tertarik mencatat kejadian-kejadian kecil, hal-hal yang tidak penting seperti Yesus naik keledai ke Yerusalem (Mat. 21:7; Luk. 19:35).
Kendati hanya Yahya yang mencatatnya namun catatan Yahya ini sudah cukup jelas untuk mengetahui ciri-ciri Rasul sesudah Yesus. Dan tidak kurang dari lima tempat Muhammad disebut-sebut dalam Injil Yahya.
“Aku, Yesus akan meminta kepada Bapa, supaya kamu diberinya Paraclet yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran.” (Yahya 14:16).
Kiranya jelas bahwa Yesus meminta kepada Allah untuk mengirimkan dia, yaitu Roh Kebenaran untuk membimbing umatnya. Di dalam kata-katanya yang asli, maka yang dipakai oleh Yesus bukannya Roh Kebenaran, ataupun Rukhulkudus, tetapi ia menggunakan istilah Paraclet. Paraclet atau Para-Cletos artinya ialah Yang Ikhlas atau Yang Terpuji. Kata-kata inilah yang kemudian oleh orang-orang Kristen ditafsirkan dengan istilah Rokhukkudus, sebagai penggenap bagi oknum Allah yang ke-3. Nubuat tentang kehadiran Muhammad dengan detail lebih luas dan jelas terdapat dalam Injil Yahya 16:7-14, berbunyi sebagai berikut :
“Tetapi Aku ini mengatakan yang benar kepadamu, bahwa berfaedahlah jikalau aku pergi, karena jikalau Aku tiada pergi, tiadalah penolong itu akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan menyuruhkan Dia kepadamu.” (Yahya 16:7)
“Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan Kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.” (Yahya 16:8-11)
“Masih banyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung Dia.” (Yahya 16:12)
“Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh Kebenaran; maka Ia pun akan membawa kamu kepada segala kebenaran; karena tiada Ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga yang akan dikatakannya kepadamu segala perkara yang akan datang.” (Yahya 16:13)
“Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya daripadaKu.” (Yahya 16:14)
Kesaksian Yesus itu dapat diperjelas dengan kalimat demikian.
- Penolong itu begitu penting bagi dunia, sehingga kepergian Yesus lebih berfaedah.
- Penolong itu datang membersihkan dunia dari dosa, sebab Yesus tidak mampu atau sudah tidak dipercaya lagi.
- Penolong itu membawa hukum untuk seluruh dunia.
- Penolong itu berkata sesuai dengan perintah Tuhan bukan dengan nafsunya.
- Perkara-perkara yang ia ramalkan menjadi kenyataan.
- Dia memuliakan Isa dan mengambil alih tugas Isa, yaitu kerasulan dan kenabian.
Akan tetapi, oleh bapa-bapa gereja roh kebenaran dalam Yahya 16:13 ditafsirkan dengan Roh Suci. Ini merupakan memanipulasi penafsiran karena Roh Suci itu sendiri sudah datang kepada Yesus, sebagaimana tersebut dalam Yahya 1:32 : “Maka Roh Tuhan turun dari langit seperti burung merpati lalu hinggap di atas Yesus”.
Agar lebih jelas lagi marilah kita buka Injil Yahya 16:13 yang berbahasa Inggris :
Howbeit, when he, the spirit of truth is come, he will guide you into all truth; for he shall not speak of himself, but whatsoever he shall hear, that shall he speak; and he will shew you things to come”.
Disini roh kebenaran disebut “the spirit of truth” sebagai kata ganti orang ketiga (derde person enkelvoud) dikatakan “he” artinya ia atau dia. Berbeda dengan roh suci dalam bahasa Inggris disebut degan “the spirit” (tanpa “truth”), kata gantinya dipakai kata “it” yang menunjukkan benda, bukan manusia. Hal ini sebagaimana tersebut dalam Injil Yahya 1:32 yang bahasa Inggris :
“And John are record saying: “I saw the spirit descending fromg heaven like a dove, and [it] abode upon him”.
Dengan demikian jelas, bahwa Roh Kebenaran memakai “he” sedang Roh Suci memakai “it”, ini berarti bahwa roh kebenaran itu adalah manusia (Muhammad), bukan Roh Suci (benda selain manusia). Jika penafsiran bapa-bapa gereja itu benar bahwa nubuat yang terdapat dalam Injil Yahya 16:13 adalah Roh Suci atau Rokhulkudus, dapatkah Rokhulkudus dalam bentuk aslinya seperti burung merpati atau lidah api mengajar kepada manusia tentang kebenaran? Dapatkah Rokhulkudus itu mengajar manusia tentang hukum bermasyarakat, ekonomi, politik, strategi? Orang yang waras tentu menjawab: “tidak dapat”. Roh Kebenaran itu baru bisa mengajar manusia bila ia sudah berada dalam suatu wadah, dan “wadah” itu haruslah yang sama dan sehakekat dengan manusia, yaitu manusia itu sendiri. Maka manusia yang Roh Tuhan di atasnya, itulah yang disebut nabi. Dan nabi yang akan mengajarkan segala kebenaran seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada murid-muridnya, tiada lain adalah Muhammad bin Abdullah. Ternyata walaupun injil telah beberapa kali direvisi tapi nyatanya sampai saat ini kita bisa menemukan jejak tanda-tanda bahwa akan diutus seorang utusan yang memiliki kuasa untuk melenyapkan segala kebatilan dan kemurkaan dimuka bumi ini, utusan tersebut mampu melawan bahkan berperang melawan raja-raja kafir yang sewenang-wenang dan kata-katanya merupakan firman ALLAH SWT.

Berikut kutipan dari kitab wahyu pasal 19, mengenai penjelasannya akan dijelaskan dibawah :
Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: “Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.” (19:10)
Bahkan yesus pun tersungkur didepan kakinya untuk menyembah Dia (Nabi Muhammad SAW). Salah satu bukti ayat bahwa Yesus juga seorang hamba, bukan Tuhan atau Anak Tuhan.
Nabi Muhammad SAW pula yang memberi kesaksian bahwa Yesus adalah seorang hamba ALLAH.
Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar”, Ia menghakimi dan berperang dengan adil. (19:11)
Siapa Nabi yang diutus setelah Yesus ? yang mampu berperang dengan adil. Ia adalah Al-Amin Nabi Muhammad SAW. Beliau mendapat gelar Al-Amin sejak sebelum diangkat sebagai Nabi, gelar tersebut bukan hanya diakui oleh temannya juga oleh lawannya.
Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. (19:12)
Nabi Muhammd SAW bukan hanya dikenal sebagai Nabi tapi ia juga kepala pemerintahan, panglima perang, hakim, dan pemimpin rumah tangga tentunya. Jadi sangat cocok bahwa ia memang memakai banyak mahkota dikepalanya.
Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Allah.” (19:13)
Nabi Muhammad SAW bukan hanya mengajarkan Al-Qur’an tapi beliaulah orang yang paling konsisten dalam menjalankan Al-Qur’an, Nabi Muhammad sering disebut Al-Qur’an hidup/Al-Qur’an berjalan dan ia tidak berkata-kata selain kata-kata itu telah diajarkan oleh langsung malaikat Jibril.
Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Allah.” (19:13)
Nabi Muhammad SAW berkata bukan atas keinginannya sendiri melainkan merupakan Firman Allah.
Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. (19:14)
Dalam berperang melawan kaum kafirin Nabi Muhammad SAW sering dibantu oleh pasukan malaikat.
Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.” (19:16)
Dari seorang anak yatim dalam kurun waktu sekitar 20 tahun mampu menundukkan jazirah arab. Dan oleh penerusnya kejayaannya sampai menembus benua Eropa dan Afrika.
Tapi walaupun tertulis dengan jelas di kitab sucinya sayangnya umat kristiani mengingkarinya.
Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda yang sesuai dengan topik artikel. Komentar akan tampil setelah di moderasi.
EmoticonEmoticon